Jumat, 07 Februari 2020

Mencoba Less Waste, bisa dimulai dari sini.

Ketika masuk tahun 2020 aku berfikir, wah dekade baru semangat baru nih harus ada sesuatu kebiasaan baru juga yang bermanfaat untuk diri sendiri, bahkan lingkungan sekitar.
salah satu resolusiku yang memang sudah ada ditahun lalu namun masih terasa terang-redup adalah menerapkan gaya hidup zero waste untuk meminimalisasi sampah.
kalau dipikir secara praktis, kenapa sih harus repot-repot mikirin sampah dan harus 'direm' pemakaiannya, kan cukup buang sampah pada tempatnya lalu ada tukang sampah beserta mobilnya mengangkut sampah, selesai sudah sampah tiba di Tempat Pembuangan Akhirnya (TPA).
Tapi semua pikiran itu buyar seketika waktu melihat foto-foto kondisi TPA Bantar Gebang.
TPA yang berada di wilayah Bekasi ini sudah beroperasi sejak tahun 1989, luasnya sekitar 110 hektar dan setiap harinya mendapat kiriman 8000 ton sampah warga Jakarta yang diangkut dengan truk sampah besar sampai ke Bekasi.




Sampai kapan TPA ini akan kuat menampung sampah-sampah kita yang sebagian besar susah terurai tanah, ini baru satu TPA ya, belum lagi sampah-sampah yang hanyut di kali, sungai, hingga laut yang banyak berdampak untuk hewan-hewan di Air dan tentunya lingkungan, contohnya hadiah banjir ketika hujan salah satunya karena sampah.

Jadi, kalau beneran mau coba belajar gaya hidup Zero Waste mulai darimana sih?
ada yang bilang "zero waste bukan hanya mengganti sedotan plastik",
kalau aku bilang, memulai gaya hidup zero waste bisa dimulai dari apa yang kamu bawa di tas kamu sehari-hari.




ketika berpergian keluar rumah tentu saja banyak kegiatan yang dilakukan, banyak juga yang diperlukan, yuk kita bahas satu-satu apa saja sih barang-barang sederhana yang bisa kita bawa untuk menunjang belajar gaya hidup zero waste.

BAWA TUMBLER

Membawa tumbler atau botol minum sendiri bisa membantu mengurangi sampah kemasan botol sekali pakai. Tapi bagaimana kalau ternyata air minum habis ketika dijalan? terpaksa membeli air minum kemasan lagi? 
di beberapa tempat di Jakarta sekarang sudah ada tempat refil station, walaupun belum banyak terlihat, solusi lain bisa membeli air yang diisi ke tumbler yang kita bawa dibeberapa tempat seperti resto atau tempat ngopi, alternatif lainnya membawa botol air yang lebih besar bisa untuk refil tumbler jika membawa kendaraan saat bepergian.


Sedotan Stainless dan Cultery Set


BAWA SEDOTAN STAINLESS, CULTERY SET DAN WADAH MAKAN PLASTIK

Banyak dibeberapa restoran-restoran sudah tidak lagi menyediakan dan menggunakan sedotan plastik, hampir semua restoran fast-food pun demikian. tapi penggunaan sedotan diperlukan untuk beberapa orang, apalagi untuk yang masih punya anak kecil. Aku membawa beberapa sedotan stainless termasuk yang ukuran besar persiapan untuk jajan BOBA. seletah dipakai tentunya harus cari wastafel untuk dibersihkan sebelum disimpan, kadang pegawai resto dengan senang hati membantu untuk mencuci sedotannya.
Untuk cultery set sebetulnya jarang sekali aku gunakan, biasanya aku pakai ketika makan di fooodcourt yang rata-rata memberikan sendok plastik sekali pakai. sering juga ketika ketemu jajanan enak dijalan, seperti bubur ayam, siomay nasi goreng, wadah plastik makanan aku gunakan sebagai tempat untuk membawa pulang makanan, namun jika ingin makan dalam perjalann pulang, cultery set bisa dipakai sekalian.


BAWA REUSABLE BAG

Aku selalu menyiapkan beberapa reusable bag, beberapa yang ukuran besar aku letakan di mobil untuk belanja bulanan, satu buah di motor untuk jajan-jajan ke minimart/ kepasar, dan ada dua di tas berpergian dengan ukuran sedang. untuk yang aku taruh di tas ini terdiri dari dua jenis, bahan kain dan plastik.

Say No to Plastic Bag


BAWA MENSTRUAL CUP

aku selalu  membawa menstrual cup di tas kalau period time datang tiba-tiba. Beberapa bulan kebelakang aku sudah tidak menggunakan pembalut sekali pakai lagi, pernah karena tidak membawa menscup berujung harus membeli pembalut sekali pakai kembali di minimarket. sejak itu aku menyiapkan 2 menscup satu untuk dirumah dan satu lagi di tas.
untuk penjelasan lika-liku menscup, nanti akan aku buatkan cerita tersendiri di blog ini.

Menstrual Cup

Aku memang belum sampai pada tahap seseorang yang benar-benar zero waste living, baru tahap masih belajar untuk tidak terlalu banyak nyampah di Bumi kita ini. Kalau dilihat dan dipikir memang akan terasa repot awalnya pun pasti suka ada lupanya dibawa, tapi lama-lama akan terbiasa.
Selamat mencoba ya teman-teman, mulai satu dulu juga tidak apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar